Tidak terasa kita telah tiba di penghujung Bulan Ramadhan dan akan merayakan Hari Lebaran. Pastinya mayoritas kaum wanita akan disibukkan dengan persiapan segala macam keperluan, termasuk jajanan untuk Lebaran. Mungkin kebanyakan orang memilih untuk membuat jajanan lebaran sendiri. Tetapi, bila kita tidak memiliki banyak waktu, maka solusi terbaiknya adalah dengan membeli jajanan Lebaran di toko kue atau supermarket.
Dari sekian banyak produsen jajanan lebaran, apakah Anda bingung untuk memilihnya? Jangan asal pilih ya, Gaes. Coba perhatikan beberapa tips memilih jajanan lebaran berikut ini agar terjamin kualitasnya.
Perhatikan Jenis Jajanan Lebaran yang Ingin Dibeli
Akan lebih baik jika membeli kue yang sudah tahu bahan-bahannya. Hal ini untuk menghindari rasa yang tidak jelas, apalagi bila anak-anak suka memilih makanan. Selain itu, perhatikan tekstur kue apakah sudah lembek dan berjamur. Mohon telitilah sebelum membeli meskipun kita tidak bisa menyentuhnya.
Periksa Warna Jajanan
Cermat sebelum membeli adalah cara yang tepat jika ingin mendapatkan jajanan sesuai keinginan. Perhatikan warna pada kue. Kue-kue yang menggunakan zat pewarna pastinya memiliki warna yang lebih mencolok dan kurang aman bagi kesehatan. Kue yang menggunakan telur sebagai pewarna bahan akan terlihat lebih alami dan layak dikonsumsi.
Pewarna makanan terbagi menjadi dua, yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis atau kimia. Pewarna alami terbuat dari bahan alami, seperti tumbuhan, hewan, dan mineral, sedangkan pewarna sintetis terbuat dari campuran dua atau lebih bahan atau zat kimia. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, ada beberapa jenis pewarna alami yang tergolong aman untuk digunakan, yaitu:
- Kurkumin
- Riboflavin
- Karmin dan ekstrak cochineal
- Klorofil
- Karamel
- Beta karoten
- Ekstrak anato
- Karotenoid
- Merah bit
- Antosianin
- Titanium dioksida, dll
Untuk pewarna makanan sintetis, ada beberapa jenis yang diperbolehkan, tetapi harus dibatasi penggunaannya. Berikut ini adalah jenis pewarna sintetis yang aman digunakan:
- Tartrazin
- Kuning kuinolin, Kuning FCF
- Karmoisin
- Ponceau
- Eritrosin, Merah allura
- Indigotin, Biru berlian FCF, dll
Oleh karena itu, Dianjurkan untuk lebih berhati-hati ketika membeli jajanan yang berwarna. Bukannya nutrisi yang Anda dapatkan, justru penyakit yang membahayakan kesehatan. Gunakan pewarna makanan aman dari bahan alami yang diolah sendiri, seperti daun suji, daun pandan, bayam, bit, kunyit, wortel, atau buah naga. Namun, jika ingin menggunakan pewarna instan, pastikan pewarna tersebut terdaftar di BPOM.
Hindari Membeli Jajanan Lebaran bila Kemasannya Rusak
Kue kering lebaran yang dijual di toko grosir seharusnya memiliki kemasan yang rapi dan tidak rusak. Kebanyakan kue memang menggunakan bahan pengawet agar tahan lama, tetapi bukan berarti kue menjadi aman dan bersih jika wadah yang digunakan tidak tertutup rapat. Ada beberapa jenis kue yang mudah melempem dan alot. Untuk menghindari hal ini terjadi, pastikan wadah yang digunakan kedap udara.
Jajanan Lebaran yang Kita Beli Lulus Uji BPOM
Perhatikan pada sekeliling toples kue, apakah ada penanda dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Jika sudah lulus pengawasan tentunya terdapat label dari BPOM. Kemudian, jangan lupa juga, periksa apakah makanan tersebut terdapat label halal agar kita merasa aman saat mengonsumsinya. Terakhir, pastikan tanggal kadaluwarsa aman.
Sesuaikan Anggaran Biaya
Belilah jajanan lebaran yang memang digemari serta cukup untuk Hari Raya. Karena jika berlebih, jajanan lebaran pastinya akan disimpan kembali hingga berminggu-minggu. Namun, yang perlu diketahui, harga murah juga belum terjamin kualitasnya. Sebaiknya belilah kue di toko yang memang sudah mendapatkan banyak testimoni positif dari para pelanggannya.
Referensi :
https://registrasipangan.pom.go.id/informasi/view/35/penggunaaan-pewarna-makanan
Permenkes No.33 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan