Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), dilaksanakan sejak tahun 2018. Dalam PIS-PK, Puskesmas Wajib Mendata Seluruh Keluarga yang ada di Wilayah Kerjanya. Pendataan yang biasa dilakukan dengan kunjungan rumah (keluarga) ini harus dilakukan secara terjadwal dan rutin. Nantinya, Puskemas bisa memanfaatkan data dan informasi dari profil kesehatan keluarga (Family Folder) ini untuk intervensi masalah kesehatan yang ditemui.
Program PIS-PK atau yang lebih dikenal dengan Program Keluarga Sehat adalah salah satu program puskesmas yang menggunakan pendekatan keluarga untuk meningkatkan jangkauan sasaran. Pendekatan keluarga merupakan strategi atau pendekatan pelayanan terintegrasi antara upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang didasari oleh data dan informasi profil kesehatan keluarga melalui kunjungan rumah.
Terdapat 12 indikator kesehatan yang dinilai pada program PIS-PK ini, indikator tersebut antara lain:
- Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB);
- Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan;
- Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap;
- Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif;
- Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan;
- Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar;
- Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur;
- Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan;
- Anggota keluarga tidak ada yang merokok;
- Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
- Keluarga mempunyai akses sarana air bersih; dan
- Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
Selain fokus pada data keluarga, PIS-PK tetap tidak bisa terlepas dari kegiatan penjangkauan sasaran secara individu. Kegiatan intervensi tetap dilakukan tidak hanya pada keluaga sebagai satu kesatuan tetapi juga pada tiap-tiap anggota keluarga. Dengan setiap anggota keluarga yang mendapat intervensi diharapkan kondisi kesehatan keluarga juga akan membaik.
Analisis berbasis individu dilakukan untuk mengevaluasi dan memonitoring upaya intervensi yang telah dilakukan. Analisis berbasis individu ini perlu dilakukan karena bisa jadi perubahan pada satu anggota keluarga tidak bisa langsung mempengaruhi nilai indeks keluarga sehat. Hal ini disebabkan oleh adanya anggota keluarga lain dengan permasalahan yang sama namun belum perubahan kondisi. Selain itu dengan analisis berbasis individu juga bisa menggambarkan angka kejadian atau prevalensi secara lebih akurat.
Wilayah kerja Puskesmas Dinoyo terdiri dari lima Kelurahan, yaitu Kelurahan Dinoyo, Tlogomas, Sumbersari, Ketawanggede, dan Merjosari. Masing-masing Kelurahan memiliki kondisi yang berbeda serta pencapaian indikator sehat yang berbeda-beda pula. Untuk lebih jelasnya, data capaian pada setiap indikator sehat setiap kelurahan dapat dilihat dengan mengklik link atau gambar icon dibawah.
CAPAIAN INDIKATOR SEHAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO PER-DESEMBER 2023
CAPAIAN INDIKATOR SEHAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO PER-JUNI 2024