UPDATE PUSKESMAS DINOYO

Omicron, Siluman Gelombang Ke-3

Halo Sobat Sehat.

Selama bulan Februari 2022 kasus Covid-19 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Apalagi ada varian baru yaitu Omicron yang penyebarannya lebih cepat dibandingkan dengan varian sebelumnya. Varian omicron adalah salah satu jenis atau varian dari virus sarcov 2. Dilaporkan pertama kali pada bulan November 2021 di Afrika Selatan dan dengan cepat menyebar ke negara-negara di Dunia. Di Indonesia sendiri kasus pertama varian omicron kemungkinan berasal dari WNI yang baru bepergian dari Nigeria dan tiba di Indonesia pada 27 November 2021. Varian ini masuk ke Kota Malang diperkirakan bulan akhir Januari 2022.

Pada sebagian orang omicron tidak menunjukkan gejala atau orang tanpa gejala. Gejala terbanyak adalah:

  1. Sakit tenggorokan/tenggorokan terasa gatal/kering
  2. Batuk
  3. Pilek/hidung tersumbat
  4. Demam
  5. Sakit kepala
  6. Gejala lainnya: mual/muntah, sesak napas, dan diare (jarang)

Apakah semua pasien yang terkonfirmasi merupakan covid19 varian Omicron?

Tidak semua kasus yang terkonfirmasi adalah varian omicron. Untuk dapat mengetahui seseorang terkonfirmasi omicron atau tidak perlu dilakukan tes lanjutan. Swab antigen dan swab PCR biasanya mengkonfirmasi apakan seseorang tersebut terinfeksi covid19 atau tidak. Bila iya terinfeksi covid19 dan ada kemungkinan mengarah ke varian omicron perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan dari hasil swab tersebut. Sehingga, jangan buru- buru menyimpulkan bahwa pada saat positif pasti omicron.

Bagaimana untuk terapi antivirus?

Tidak semua orang yang terinfeksi covid 19 diberikan terapi antivirus. Pada pasien tanpa gejala atau gejala ringan antivirus tidak wajib diberikan. Yang pasti diberikan adalah obat-obat simptomatik yang berfungsi untuk mengurangi gejala timbul di samping multivitamin. Sebenarnya poin utama dalam pengobatan infeksi virus covid 19 ini adalah bagaimana membuat seseorang merasa nyaman dan bahagia sehingga imunitas dalam tubuh bisa terbentuk secara baik. Oleh karena itulah tidak perlu merasa was was atau khawatir jika dokter tidak memberikan antivirus bagi Anda yang terinfeksi Covid-19, karena dengan demikian dokter tersebut menilai bahwa diri Anda masih memiliki imunitas yang cukup untuk melawan virus covid 19.

Apakah harus ke ISOTER atau RSL?

Bila kondisi pasien secara klinis tanpa gejala atau derajatnya ringan, rumah memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri maka tidak perlu ke Isoter atau RSL.

Sobat sehat, tetap terapkan protokol kesehatan dan segera lakukan vaksinasi covid19.

About author

Articles

Puskesmas Dinoyo Kota Malang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *